Sabtu, 02 September 2023

𝐀𝐑𝐒𝐈𝐓𝐄𝐊𝐓𝐔𝐑 𝐕𝐄𝐑𝐍𝐀𝐊𝐔𝐋𝐀𝐑 - 1

 

A.     Pengertian Arsitektur Vernakular

Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang muncul secara alami dari kebutuhan dan kondisi lingkungan lokal di mana bangunan tersebut dibangun. Kata "vernakular" berasal dari bahasa Latin "vernaculus," yang berarti "yang berasal dari rumah" atau "yang diucapkan di rumah." Dalam zaman kuno, pembuatan rumah tidak melibatkan arsitektur profesional, tetapi hanya mengandalkan keterampilan masyarakat lokal di daerah tersebut. Karena itulah istilah vernakular mulai muncul. Arsitektur vernakular mencerminkan karakteristik budaya, tradisi, iklim, dan bahan yang tersedia di suatu wilayah.

 Gaya arsitektur ini didasarkan pada pengalaman turun temurun dan penyesuaian terhadap lingkungan alam. Bentuk, ornamen, dan konstruksi bangunan vernakular sering kali mengikuti norma-norma yang telah ada selama berabad-abad, dan gaya ini sering kali menggabungkan unsur-unsur seni dan dekoratif yang merujuk pada warisan budaya. Karena arsitektur vernakular berkembang secara organik dan berakar dalam kebutuhan serta budaya lokal, ia sering kali memiliki daya tahan dan efisiensi yang baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

 

B.      Perbedaan Arsitektur Vernakular dengan Arsitektur Tradisional

Dalam dunia arsitektur, terdapat dua konsep yang sering kali bercampur aduk, yaitu arsitektur vernakular dan arsitektur tradisional. Meskipun sering digunakan bergantian, keduanya memiliki perbedaan penting yang perlu dipahami. Berikut adalah perbedaan arsitektur vernakular dengan arsitektur tradisional:

1.    Penggunaan Tenaga Ahli dan Teknologi Modern

Arsitektur vernakular tidak mengandalkan bantuan tenaga ahli atau teknologi modern dalam proses pembangunannya. Bangunan vernakular cenderung dibangun oleh penduduk lokal atau masyarakat setempat tanpa keterlibatan arsitek profesional.

Sebaliknya, arsitektur tradisional cenderung melibatkan tenaga ahli atau arsitek profesional yang memadukan teknologi modern dalam perancangan dan konstruksi bangunan. Tak heran jika hasil bangunan arsitektur tradisional memiliki hasil yang cukup maksimal.

2.    Penggunaan Bahan Baku

Arsitektur vernakular menggunakan bahan seadanya yang ditemukan di daerah tersebut. Bahan-bahan ini mungkin bersifat alami dan lokal, seperti kayu, batu, dan bambu.

Arsitektur tradisional juga menggunakan bahan alami, tetapi seringkali bisa melibatkan bahan-bahan yang diimpor atau diproses secara modern. Ini berarti ada lebih banyak variasi dalam pemilihan bahan, tergantung pada ketersediaan dan perubahan teknologi.

3.    Proses Pembangunan

Bangunan vernakular sering kali dibangun oleh penduduk lokal atau masyarakat setempat tanpa keterlibatan profesional. Proses ini lebih bergantung pada pengetahuan turun-temurun dan keterampilan tradisional.

Sedangkan Proses pembangunan arsitektur tradisional melibatkan tenaga profesional seperti arsitek dan tukang konstruksi yang terlatih, serta sering menggunakan peralatan modern dalam proses pembangunannya.

4.    Gaya Desain

Arsitektur vernakular cenderung mengikuti konsep desain yang lebih alami dan kontekstual. Bangunan vernakular sering kali terintegrasi dengan lingkungan sekitar dan mempertimbangkan kondisi iklim dan budaya lokal.

Sedangkan arsitektur tradisional sering mengikuti desain yang telah diwariskan turun-temurun dari generasi sebelumnya, dengan penekanan pada elemen-elemen tradisional dan warisan budaya.

 

C.     Ciri-Ciri Arsitektur Vernakular

Gaya arsitektur selalu memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain. Begitu juga dengan arsitektur vernakular, yang memiliki ciri khas uniknya sendiri. Berikut beberapa ciri utama yang menggambarkan arsitektur vernakular:

1. Penggunaan Bahan Bangunan Lokal: Arsitektur vernakular sering sekali menggunakan bahan bangunan yang tersedia di lingkungan setempat. Ini berarti memanfaatkan kayu, batu, tanah liat, atau bahan alami lain yang dapat ditemukan dalam daerah tersebut.

2.   Proses Pembangunan Tradisional: Dalam arsitektur vernakular, proses pembangunan cenderung mengandalkan teknik dan metode konstruksi tradisional. Mesin berat jarang digunakan, dan tenaga masyarakat lokal sering menjadi komponen utama dalam pembangunan.

3.  Keterkaitan dengan Iklim Lokal: Bangunan vernakular selalu mempertimbangkan kondisi iklim setempat. Desainnya akan beradaptasi dengan iklim daerah tersebut, contohnya menggunakan bahan yang cocok untuk iklim dingin atau panas.

4.   Partisipasi Komunitas Lokal: Arsitektur vernakular cenderung mengikuti konsep desain yang lebih alami dan kontekstual. Bangunan vernakular sering kali terintegrasi dengan lingkungan sekitar dan mempertimbangkan kondisi iklim dan budaya lokal.

5.    Kehematan Biaya: Salah satu ciri penting arsitektur vernakular adalah kehematan biaya dalam pembangunan. Penggunaan bahan bangunan lokal yang murah serta minimnya keterlibatan profesional arsitek dan mesin berat dapat mengurangi biaya konstruksi.


 D.     Tantangan Arsitektur Vernakular di Era Digital

Arsitektur vernakular, yang telah tumbuh dan berkembang selama berabad-abad sebagai manifestasi unik dari budaya dan lingkungan setempat, saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan di era digital. Meskipun arsitektur vernakular memiliki nilai-nilai budaya yang kuat dan berkelanjutan, kemajuan teknologi dan perubahan global membawa beberapa tantangan yaitu sebagai berikut:

 

1.      Globalisasi: Era digital telah membawa globalisasi yang semakin mendalam, dengan mudahnya akses ke desain arsitektur modern dan material yang diimpor dari luar daerah tertentu. Hal ini dapat mengurangi minat dan permintaan terhadap arsitektur vernakular yang lebih lokal dan tradisional.

2.      Kehilangan Keterampilan Tradisional: Seiring dengan perkembangan teknologi modern, banyak keterampilan konstruksi dan desain tradisional yang diperlukan untuk arsitektur vernakular mulai hilang. Hal ini dapat menghambat kemampuan masyarakat lokal untuk mempertahankan dan merawat bangunan vernakular.

3.      Pengaruh Media Sosial: Era digital telah membawa pengaruh media sosial yang kuat dalam dunia arsitektur. Hal ini dapat memicu peniruan desain-desain populer dan mengabaikan arsitektur vernakular yang unik.

4.      Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai arsitektur vernakular dan mengintegrasikan pendidikan arsitektur tradisional ke dalam kurikulum modern menjadi tantangan penting dalam era digital ini.

5.      Perubahan Lingkungan: Perubahan lingkungan seperti perubahan iklim dapat mempengaruhi keberlanjutan dan kehandalan bangunan vernakular. Masyarakat harus mampu menyesuaikan dan memodernisasi bangunan tersebut agar tetap fungsional.

 

E.      Contoh-contoh Arsitektur Vernakular

Arsitektur vernakular sangat bervariasi di seluruh dunia, karena bergantung pada budaya, iklim, sumber daya alam, dan tradisi setempat. Berikut beberapa contoh arsitektur vernakular dari berbagai belahan dunia:

1.      Rumah Toraja, Indonesia

Rumah adat Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia, adalah contoh arsitektur vernakular yang menonjol. Rumah-rumah ini terbuat dari kayu dan bambu serta memiliki atap berbentuk tanduk kerbau. Desainnya sangat terkait dengan kepercayaan dan tradisi masyarakat Toraja.

Rumah Toraja, Indonesia. (sumber: gramedia.net)

2.      Kasbah, Maroko

Kasbah adalah benteng tradisional yang ditemukan di Maroko dan wilayah sekitarnya. Mereka dibangun dari bahan tanah liat setempat, yang membantu menjaga suhu di dalam bangunan dalam cuaca panas dan dingin.


Kasbah, Maroko. (sumber: oase.id)


3.     
Rumah Troglodit, Tunisia

Rumah adat Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia, adalah contoh arsitektur vernakular yang menonjol. Rumah-rumah ini terbuat dari kayu dan bambu serta memiliki atap berbentuk tanduk kerbau. Desainnya sangat terkait dengan kepercayaan dan tradisi masyarakat Toraja.

Kasbah, Maroko. (sumber: eastjourneymagz.com)


 

REFERENSI:

https://www.gramedia.com/best-seller/arsitektur-vernakular/

https://www.arsitag.com/media/vernakular-adalah/

https://cdnwpedutorenews.gramedia.net/wp-content/uploads/2021/12/30191712/Rumah-Adat-Tongkonan-2.jpg

https://cdn.oase.id/dynamic/2022/12/11/2722/bveTy0lKrP.jpg?w=500

https://eastjourneymagz.com/wp-content/uploads/2022/02/uniknya-rumah-gua-bawa-tanah-suku-887722458.jpeg



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangunan Pintar

  Definisi Arsitektur Pintar Arsitektur pintar adalah konsep perancangan bangunan yang mengintegrasikan teknologi canggih untuk menciptakan ...